KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang selalu setia, atas penyertaan dan kasihNya yang masih memberkati kehidupan saya, terutama dalam proses penyusunan makalah ini. Sehingga, tanpa kekuatannya saya tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dalam hal ini saya telah mengadakan penelitian Bibit Jagung Yang Berkualitas. Yang akan menyajikan cara-cara pengolahan bibit jagung yang baik dan benar.
Selain itu penelitian yang saya lakukan, juga memiliki segenap manfaat bagi para pembaca guna meningkatkan kualitas pertanian jagung yang baik. Sehingga dapat meningkatkan sumber daya yang sukses dan dapat diproduksi sehingga dapat membantu kehidupan ekonomi dimasa sulit.
Oleh karena itu penulis ingin supaya pertanian yang dilakukan beroleh hasil yang baik dan memperoleh manfaat bagi semua orang melalui penelitian ini. Selamat membaca.
Pekanbaru, 05 Desember 2011
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….....….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..…..ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………..3
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………...……3
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………….4
C. Tujuan Penelitian………………………………………………………………………4
D. Manfaat Penelitian…………………………………………………………………………….4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………………5
A. Pertumbuhan Bibit Jagung………………………………………………………………….5
1. Pembibitan Jagung Yang Baik dan Benar………………………………………………….5
BAB III METODE PENELITIAN……………………………………………………………6
A. Rancangan Penelitian…………………………………………………………………….6
B. Alat dan Bahan………………………………………………………………6
C. Langkah-Langkah Penelitian………………………………………………………6
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………….7
BAB VI DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang berperan penting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya diMadura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Di Indonesia jagung merupakan komoditi tanaman pangan penting, namun tingkat produksi belum optimal.
Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), Dan juga dapat dimanfaatkan untuk diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung biji dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural.Jagung (Zeamays), merupaan famili graminae, adalah tanaman semusim berbentuk rumput dan siklus hidupnya diselesaikan selama 80-50 hari. Tumbuhnya tegak, daun berbentuk pita, batang bewarna hijau, berbentuk bulat dengan penempang melintang 2 - 2,5 cm. Tinggi tanaman bervariasi antara 125 – 250 cm dan batangnya berbuku-buku yang dibatasi oleh ruas-ruas (suprapto, 1999). Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi (bahan baku pengisi obat)
Berdasarkan bukti genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa daerah asal jagung adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada 4000 tahun yang lalu. Kajian filogenetik menunjukkan bahwa jagung (Zea mays ssp. mays) merupakan keturunan langsung dari teosinte (Zea mays ssp. parviglumis). Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7000 tahun oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam genus Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal 50.000 varietas jagung, baik ras lokal maupun kultivar
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengolah bibit jagung yang baik dan benar ?
2. Apakah pupuk sangat mempengaruhi pertumbuhan bibit jagung ?
3. Apakah iklim juga mempengaruhi pertumbuhan bibit jagung ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk :
v Mendapatkan hasil panen yang berkualitas unggul.
v Meningkatkan cara cara bercocok tanam bibit jagung yang baik dan benar .
v Menghasilkan kualitas-kualitas bibit baru.
v Tercapainya tingkat produksi yang maksimal dalam pemasaran.
v Meningkatkan swasembada pangan.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Ø Menambah sumber pengetahuan bagi petani jagung
Ø Guna meningkatkan kulitas pertanian jagung di setiap sektor.
Ø Sebagai landasan untuk bercocok tanam yang baik dan layak untuk dilakukan oleh petani jagung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pertumbuhan Bibit Jagung
1. Pembibitan Jagung Yang Baik dan Benar
Benih Benih diambil dari tanaman dan tongkol yang baik dan sehat saja. (bibit yang hybrida). Pilihlah tongkol-tongkol yang besar, barisan biji lurus dan penuh, tertutup rapat oleh kelobotnya, dan cukup tua.
Dari tongkol.-tongkol terpilih, pisahkanlah biji-biji kecil yang terdapat pada bagian pangkal dan ujung dari tongkol. Hanya biji yang rata besarnya dan sehat saja diambil sebagai benih.
Bila jumlah tongkol terpilih sangat terbatas, dapat juga digunakan semua biji yang terdapat pada tongkol tersebut. Benih harus cukup sehat dan kering, bertenaga tumbuh lebih dari 90%, murni dan bebas dari kotoran.
Kemudian di tanam di polibag (untuk penelitian ), dan masukkan benih di permukaan tanah dan percikkan air letakkan di tempat yang memiliki sinar cahaya yang cukup. Tanaman jagung tidak akan memberikan hasil maksimal manakala unsur hara yang diperlukan tidak cukup tersedia. Pemupukan dapat meningkatkan hasil panen secara kwantitatif maupun kwalitatif. Dan pupuk yang cocok diberikan adalah pupuk Urea. Karena pupuk ini mengandung unsur yang baik pertumbuhan dalam pembibitan. Sehingga mencapai pertumbuhan yang subur. Caranya dengan menaburkan di selah-selah jagung. Dosis pupuk yang diperlukan berbeda-beda: tergantung dari pada tingkat kesuburan dan jenis tanah.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Salah satu rancangan penelitian adalah sebagai berikut :
Pot 1 : tidak diberi pupuk urea.
Pot 2 : diberi 1 sendok kecil pupuk urea.
Pot 3 : diberi 2 sendok kecil pupuk urea.
Pot 4 : diberi 3 sendok kecil pupuk urea.
Pot 5 : diberi 4 sendok kecil pupuk urea.
B. Alat Dan Bahan
Alat-alat yang diperlukan ialah :
1. Benih jagung hybrida (yang unggul)
2. Tanah yang subur dan tidak terlalu lembab (tanah humus)
3. Polibag sebanyak 5
4. Pupuk Urea
5. Penggaris (1 buah)
C. Langkah-Langkah Penelitian
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Siapkan alat-alat dan bahan yang diperlukan.
2. Isi polibag dengan tanah humus
3. Masukkan benih jagung dipermukaan tanah.
4. Percikkan air secukupnya. ( sampai tanah menjadi lembab )
5. Letakkan ditempat yang terkena sinar matahari
6. Ukur tingginya mulai dari hari pertama sampai ke tujuh
7. Catat setiap hari bagai mana keadaanya(tinggi batang, daun, dan perakarannya)
8. Lakukan pemberiaan pupuk setelah hari ke empat.
9. Lakukan pendataan.
BAB IV
Penutup
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil seluruh pengamatan yang telah saya lakukan, saya dapat memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Pertumbuhan bibit jagung dipengaruhi oleh cara pengolahan awal
2. Bibit jagung harus memiliki standart keunggulan (hybrida)
3. Cara pemberian dosis pupuk sangat mempengaruhi pertumbuhan bibit jagung yang baik, sehingga tidak menimbulkan pertumbuhan yang buruk (mati), karena pupuk mengandung zat yang panas.
4. Pertumbuhan bibit jagung juga dipengaruhi oleh kesuburan tanah, dan iklim ( harus terkena dari cahaya sinar matahari yang cukup) Agar bibit bisa berkembang dengan baik.
5. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, lakukanlah perawatan yang baik dan teratur. Demi menjaga hasil kualitas panen.
Oleh sebab itu, dari kesimpulan diatas memungkinkan untuk mendapatkan hasil panen yang memuaskan, dan dapat menjadi masukan bagi petani jagung, sehingga dapat memperoleh hasil yang maksimal, dalam melakukan pemasaran jagung untuk selanjutnya diproduksi.
A. Saran
Untuk memaksimalkan seluruh hasil pengamatan yang telah saya lakukan, saya meminta saran dari segenap pembaca dan juga menyarankan kepada pembaca yaitu :
Kepada pembaca :
1. Untuk memperoleh hasil panen maksimal, lakukanlah pengelolaan yang telah saya lakukan, dan gunakan strategi pengolahan yang baik, sehingga dapat menghasilkan hasil yang memuaskan .
Akhirnya saya tak lupa mengharapkan saran-saran dari para pembaca, sehingga jika saya ada melakukan kesalahan dalam penelitian ini, dapat memberikan saya motivasi untuk menyusun dan melakukan penelititan yang lebih baik dan benar dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan M, Pembentukan benih jagung Hibrida, Risalah lokakarya produksi benih hibrida, hal 1-13 (Malang: Balai penelitian tanaman pangan, 1992)
Lamadji, M.J., L. Hakim, dan Rustidja. 1999. Akselerasi pertanian tangguh melalui pemuliaan nonkonvensional. Prosiding Simposium V Pemuliaan Tanaman. PERIPI Komda Jawa Timur. p. 28-32.
No comments:
Post a Comment