PRAKTIKUM IV
KECEPATAN REAKSI
1. Tujuan
Instruksional Khusus
Mahasiswa
diharapkan mampu
a.
Mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap kecepatan reaksi.
b.
mengetaui pengaruh suhu terhadap kecepatan reaksi.
2. Dasar Teori
Perubahan-perubahan
dalam suatu reaksi kimia dan kecepatan reaksi dapat dijelaskan dalam teori
kinetika kesetimbangan kimia. Mekanisme reaksi kimia menerangkan melalui
langkah-langkah manakahsuatu zat pereaksi berubah menjadi hasil reaksi.
Kecepatan reaksi menerangkan seberapa cepat reaksi berlangsung. Kecapatan
reaksi kimia biasanya didefinisikan sebagai perubahan kosentrasi zat yang ikut
serta dalam reaksi tersebut persatuan waktu, misal untuk waktu :
Persamaan kecepatan reaksi dapat
dituliskan :
dt dt dt
Persamaan
ini menunjukkan bahwa kecepatan reaksi berbandinglurus dengan konsentrasi dan berbanding terbalik dengan waktu.
Dari berbagai percobaan ternyata
bahwa kecepatan reaksi tidak selalu merupakan fungsi linier dari konsentrasi zat
pereaksi. Untuk reaksi di atas dapat dinyatakan secara empiris dalam persamaan
:
r
– k [A]P[B]q
p dan q merupakan orde reaksi
(tingkat reaksi), (p+q) adalah tingkat reaksi total untuk reaksi tersebut.
Andaikan suatu reaksi mempunyai orde n, maka kecepatan reaksi akan sebanding dengan [konsentrasi]n dan berbanding terbalik t :
r
= k [C]n C = konsentrasi
t
Sehingga
jika dibuat grafik [C] versus , maka akan diperoleh grafik berupa garis
lurus. Dengan demikian tingkat reaksi suatu reaksi kimia dapat ditentukan
dengan membuat grafik versus.
Tingkat reaksi
|
Penentuan
tingkat reaksi dgn membuat grafik
|
1
|
[C]1 vs 1/t
|
2
|
[C]² vs 1/t
|
3
|
[C]3 vs 1/t
|
Kecepatan
reaksi dapat diukur dari laju terbentuknya hasil reaksi, misalnya reaksi antar Na2S2O3
0,2N dan H2SO4 dapat diukur dari laju
pembentukan S yang menyebabkan kekeruhan larutan:
3. Prosedur Percobaan
III.1. Hubungan antara kecepatan reaksi dengan
konsentrasi H2SO4
a. Isilah 5 tabung reaksi, masing-masing dengan 5
ml Na2S2O3
0,2N dan letakkan di rak.
b. Isikan
pada tabung pertama 5 ml H2SO4 0,2N dan aduklah dengan baik sampai timbul
kekeruhan.
c.
Catat waktu terbentuknya kekeruhan.
d. Ulangi percobaan diatas untuk tabung
berikutnya dengan konsentrasi H2SO4 0,4N ; 0,6N ; 0,8N ; 1N.
e. Buatlah kurva antara 1/t terhadap konsentrasi H2SO4.
III.2.
Hubungan antara kecepatan reaksi dengan konsentrasi Na2S2O3
a. Isilah 5 tabung reaksi, masing-masing dengan 5
ml H2SO4
0,2N dan letakkan di rak.
b. Isikan di tabung pertama masing-masing 5 ml Na2S2O3 0,2N dan aduklah
dengan baik sampai timbul kekeruhan.
c. Catat waktu timbulnya kekeruhan.
d. Ulangi percobaan
diatas untuk tabung reaksi berikutnya dengan konsentrasi Na2S2O3 0,4N ; 0,6N ; 0,8N ; 1N.
e. Buatlah kurva antara 1/t terhadap konsetrasi Na2S2O3.
III.3.
Hubungan antara kecepatan reaksi dengan suhu
a. Isikan 5 tabung reaksi, masing-masing dengan 5
ml Na2S2O3 0,2N dan letakkan di rak.
b. Catat suhunya, ini adalah suhu awal.
c. Isikan pada tabung pertama 5 ml H2SO4 0,2N dan aduklah dengan baik sampai timbul
kekeruhan. Catat sampai timbulnya kekeruhan.
d. Catat suhunya. Ini adalah suhu awal reaksi.
e. Ulangi percobaan tersebut untuk suhu zat
pereaksi 35, 40, 45, 50C (Catatan : pemanasan zat pereaksi dimulai dengan suhu
yang lebih tinggi, gunakan pemanas air).
f. Buatlah kurva antara 1/t terhadap suhu
pereaksi.
No comments:
Post a Comment